TINTABERITABABEL, MENTOK — Memalukan seorang oknum diduga Pegawai Negri Sipil (PNS) dilingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bangka Barat (Babar) dikabarkan digerebek warga atas keterlibatan kasus perselingkuhan.
Aksi hubungan gelap antara oknum diduga PNS inisi AR dan Pegawai Harian Lepas (PHL) disalah satu Dinas tersebut berinisial HH umur (21) tahun, ternyata sempat di video oleh warga Kadur, Desa Belo Laut, Kecamatan Mentok, Babar dan tersebar luas.
Menurut salah satu warga Kadur yang meminta namanya tidak dicantumkan ke Media, mengatakan kejadian itu, bertepatan pada bulan suci ramadhon/ bulan puasa.
“Pas bulan puasa kemarin kejadianya itu. masyarakat sini banyak yang tau kejadian itu,”kata warga Kadur, Senin (22/4/24) malam.
Terlihat didalam video yang berdurasi 20 detik itu. menunjukan adegan AR dan HH melakukan hubungan badan layaknya suami istri.
Dengan posisi adegan AR duduk dan HH menaiki paha AR, terlihat juga tikar tipis warna hijau dan bermotif kartun seekor rusa berikut bantal berwarna pink dan bermotif coklat.
Kepala Desa (Kades) Belo Laut Ibnu saat dikonfirmasi, Tinta Babel Senin (22/4/24) malam membenarkan kejadian itu. Namun Kronologisnya dirinya tidak mengetahui secara detail.
“Benar diwilayah kami ada pengerbekkan itu. Tapi saya tidak kesana coba konifrmasi ke Sekertaris Desa (Sekdes) Kami Pak Iwan,”kata Ibnu.
Terpisah Sekdes Iwan, saat konfirmasi mengatakan kasus itu bertepatan di bulan puasa. Warga dan istri oknum tersebut yang membawa mereka ke Polres Bangka Barat kemudian berselang beberawaktu istri AR kembali dan AR sepakat untuk berdamai.
“Benar ada warga dan istri pelaku yang meelakukan pengerbekkan, keemarin sudah di tangani oleh Polres namun berselang beberapa jam mereka kedua bela pihak bersepakat untuk berdamai. Selebihnya saya tidak tau lagi masalah itu,”ujarnya.
Sementara itu Bupati Bangka Barat H. Sukir saat dikonfirmasi belum bisa memberikan jawaban terkait kasus perselingkuhan yang di gerebek warga.
“Walaikumsalam maaf lagi dengan Kabag, Dimana itu,”singkatnnya.
Hingga saat ini tindakan atau pemeriksaan dari bupati berikut BkpSDM belum ada, kasus memalukan itu. (arf)
