Tangkap Penambang Kecil Diduga Secara Berutal, Satpam PT GSBL Dan Polisi Viral Dimedsos

oleh -465 views

TINTABERITABABEL, BANGKA BARAT — Ibarat tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Kata Pepata itu pantas disematkan kepada aksi penangkapan penambang kecil yang beraktivitas di perkebunan Kelapa Sawit PT Gunung Sawit Bina Lestari (GSBL), Dusun III, Air Ibul Desa Belo Laut, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Kamis (25/4/24).

Aksi penangkapan yang dilakukan pihak Kepolisian dan Satuan Pengaman (Satpam) PT GSBL tersebut. Berujung viral di Media Sosial (Medsos), sebuah video yang berdurasi 1,56 detik yang diterima sejumlah wartawan, memperlihatkan penangkapan diduga dilakukan secara paksa oleh aparat Kepolisian setempat dan Satpam PT GSBL.

Didetik Ke 16, sampai ke detik 30, terlihat sejumlah petugas keamanan menggunakan seragam Satpam menyeret para warga yang melakukan penambangan dilokasi tersebut Terdengar suara wanita yang disinyalir keluarga dari penambang yang ditangkap.

Berteriak histeris kepada aparat yang melakukan penangkapan tersebut. Wanita itu juga dalam detik video meminta kepada aparat  agar jangan melakukan penangkapan secara paksa dan kasar.

“Pak, tolong lah pak, masa kalian nangkap seperti ini, tolong jangan dibawah pak. Masa kalian polisi nangkap seperti ini pak dan seperti tindakkan keriminal kalian nangkap ini pak,”teriak wanita sambil mengabadikan moment yang diduga kerabatnya di tarik dan diserat seperti binatang.

Tidak hanyah wanita yang berteriak dan mengabadikan aksi itu. Didetik 49, terdengar juga pria yang diamankan itu meminta kepada warga yang menonton aksi tarik menarik untuk memvideo kejadian itu ” Video – Video sambil menangis dengan kondisi tangan terborgol dan dimasukin ke dalam mobil.

“Ini muka kalian yah, Pak Jangan seperti itu nangkapnya lah pak. Secara baik baik aja lah pak,”ujarnya.
Disela drama penangkapan para penambang oleh aparat Kepolisian dan Satpam PT GSBL, terdengar isak tangis penambang yang diperlakukan demikian, bahkan sampai ada yang mengucapkan lavas asma Tuhan.

“Laila hailallaah,” ucap seorang lelaki tua berambut putih, yang dari raut wajahnya sambil menahan sakit, yang tangan nya sudah kena borgol.

Namun dramatis nya, penangkapan para penambang tersebut sempat mendapat perlawanan yang tidak berarti, yang disinyalir dari pihak keluarga maupun rekan sesama penambang.

Sementara seorang yang diduga Polisi dengan mengenakan baju kemeja hitam bertuliskan CRIME HUNTER menganjurkan keluarga yang diamankan, agar ke Polres.

“Kagek kekantor bae, langsung ke Polres, ” sebut salah satu pria didalam vidio.

“Ayo masuk mobil, langsung ke Polres,” teriak seseorang yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Sementara narasumber media ini mengakui, kalau penangkapan para penambang tersebut bukan hanya dari Satuan Pengaman PT GSBL saja, tapi dibantu empat orang dari aparat Kepolisian.

“Ada empat orang Polisi bang, dari Polres,” ungkap Narsum yang tidak mau namanya disebut.

Kendati fakta dilapangan menunjukan demikian, sayangnya Kapolres Bangka Barat AKBP Ade Zamrah menampik isu itu semua.

Ia mengatakan, kalau penangkapan para penambang tersebut dilakukan oleh Satuan Pengaman (Satpam) PT GSBL.

“Setahu saya bukan Polres mas dari Satpam GSBL yang melakukan penertiban,” kata Kapolres Bangka Barat Ade Zamrah, ketika dikonfirmasi tim Jobber.

Kendati media ini telah meyakinkan kepada Kapolres Bangka Barat, jika pada drama penangkapan tersebut, terdapat beberapa anggota Polisi, dan salah satunya mengenakan kemeja hitam bertuliskan CRIME HUNTER. Sesuai keterangan narasumber, dan bukti vidio yang beredar.

Namun lagi-lagi Ade Zamrah menepisnya.

“Satpam gsbl mas Terimakasih, Silahkan ke satpam GSBL ya mas,” tulisnya.

Padahal menurut sumber google, CRIME HUNTER adalah sebuah tim khusus pemburu penjahat jalanan. Yang dibentuk oleh Kapolrestabes Surabaya. Kisah pilu para penambang berskala kecil ini ternyata tidak serupa dengan apa yang terjadi dengan penambang berskala besar yang menggunakan alat berat dilokasi yang sama.

Bahkan diduga hingga sekarang masih aman-aman saja, beraktivitas di HGU PT GSBL. Namun sayangnya, aparat penegak hukum terkesan tebang pilih.

Penegakan hukum yang dilakukan APH setempat justru mengarah ke penambang skala kecil. Sementara, tambang ilegal skala besar melenggang bebas.

(Edoy – BE/tb Tintaberitababel.com/ La Ode M. Murdani)​

No More Posts Available.

No more pages to load.