Penangkapan Penyeludupan Timah Di Tuing Oleh TNI AL, Suhendro: Kita Punya Polisi Dan Jaksa Kenapa Harus Ke ESDM

oleh -187 views

BANGKA, TINTABERITABABEL.COM — Penyelidikan dan pengembangan yang di lakukan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Bangka Belitung, berkaitan penyeludupan timah di dusun Tuing, desa Mapur, kecamatan Riausilip, kabupaten Bangka. Masih belum ada keterbukaan publik.

Hal itu diungkapkan, Aktivis Bangka Belitung Suhendr0, kepada tintaberitababel.com, jumat (14/2/25) malam. Menurut pria kelahiran Sungailiat, kabupaten Bangka itu. Tidak mungkin disini ABK baik itu Kapten kapal yang dijadikan tersangka.

Sedangkan menurut Suhendro, asal usul barang itu saja belum jelas dari mana. Masyarakat dan publik pengen tau itu, jangan sampai adanya kebohongan terkait hukum ini.

“Sebenarnya kan masalah pelimpahan kasus ini kan, kita punya Kejaksaan dan Aparat Penegak Hukum (APH) dalam bentuk kepolisian. Tapi yang terjadi kenapa kok ke Penyidik Pegawan Negri Sipil (PPNS) Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, kok sejahu ini,”kata Suhendro.

Lanjut Hendro, kalau benar masalah tersebut di limpahkan ke ESDM RI, dirinya akan menyurati kesana. Karena masyarakat pengen tau. Maksud Suhendro, jangan masyarakat kecil saja yang harus di publikasikan tentang kasusnya. Tetapi kasus besar seperti ini harus dipublikasikan secara detail, karena sudah menjadi konsumsi publik.

“Ada juga itu masalah enam (6) nama yang juga buming di beberapa media massa. Kita pengen tau bergemingnya enam nama tersebut itu, jadi kami pengen pengakuan mereka atau pemilik kapal tersebut, yang jadi pertanyaaan apakah 6 nama ini sudah di panggil dan apa benar barang ini milik mereka, kita juga mau mempertanyakan barang ini tapi sudah dilimpahkan ke Penyidik ESDM. Jadi kita bingung hari ini, keterbukaan kasus ini kurang,”ujarnya.

Iapun menilai keterbukaan publik dalam kasus ini, seperti senyap terkait pemberitaan penyelidikan malam ini,  Hari ini juga pihaknya sudah mengirimkan surat terkait Audensi di Kementrian Polhukam RI.

Menurutnya  Hendro, Polhukam lah yang bisa membongkar kasus penyeludupan timah ini. Kalau tidak ada pemainnya, tidak mungkin tidak ada banditnya, kalau memang benar itu milik ABK Kapal periksa donk kekayaannya sampai mana.

“Bagi saya tidak pantas kalau kasus penyeludupan timah 25 ton ini, ABK nya yang dijadikan tersangka. Asal usul barang ini dari mana, dan itu yang harus ditangkap dulu, tidak mungkin kapten kapal dan ABK tidak bernyayi ada apa sebanrnya masalah ini. Kemarin penangkapan sopirnya dijadikan tersangka. Jadi pemilik asal usulnya siapa dan siapa penerimahnya,”ungkapnya.

Meskipun kasus ini sudah dilimpahkan ke penyidik ESDM itu, tolong dilakukan pengembangan pemilik dan penerima barang karena kasus ini bukan cuma pertama kali terjadi melainkan sudah kesekian kalinya,

“Sudah sudah lah, jangan sampai ABK nya dijadikan tersangka. Kemarin penangkapan di Bangka Selatan sopir truk yang dijadikan tersangka dan kasusnya juga belum dilimpahkan ke Jaksa, seandainya sudah di limpah. Kami minta tolong di Kejaksaan tekankan pemilik barangnya milik siapa,”ucapnya.

Ia menilai kalau pihak lanal ada keterbukaan terkait penyidikan penyeludupan timah tersebut, tidak mungkin kan Sopir atau ABK maupun Kapten kapal tidak mengetahui siapa pemilik asal usul barang ini, jangan dia pasang badan dan mengorbankan keluarganya.

“Inikan sopir dan ABK sudah mengerobakan segalanya, Harapan kami, kenapa kami berani mengirimkan surat kepada Kementrian Pohukam, agar Polhukam dalam hal ini membongkar masalah ini semua dan sudah cukup para pemain biji timah selama ini dan saat ini Bangka Belitung sedang tidak baik baik saja ekonominya,”cetusnya.

Harapan terahkir Suhendro bahwa pihaknya akan menunggu surat dari Kementrian Polhukam RI, untuk beraudensi dan dirinya akan mempaparkan rekapan penangkapan di toboali Bangka Selatan, Mentok Bangka Barat, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka dan di dusun Tuing, kecamatan Riausilip, kabupaten Bangka.

“Ada juga sebelum tuing ada yang di tangkap di kecamatan Belinyu kabupaten Bangka ada itui beberapa truk itu informasi yang kami dapat juga, semua pemeberitaan teman teman media massa sudah kami print sebagai bukti.”pungkasnya

Sementara itu Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Bangka Belitung, Kolonel Laut (P) Erwin Herdianto, M.Tr.Hanla., M.M, dan Penerangan Lanal Babel Letda Roy Bernad Hutbarat, saat akan dikonfirmasi  belum memberikan jawaban. (tb/tintaberitbabel.com/Yopi Aryandi)

No More Posts Available.

No more pages to load.