Tintaberitabebel.com, Pangkalpinang — Selamat Datang di Wisata Kampung Banjir, Bapak Senang Kami Renang, berikut petikan baleho yang terpasang di salah satu rumah warga Kampak Kulan, Kelurahan Tuatunu, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang.
Dipasangnya baleho tersebut bukan tanpa alasan, pada bulan November 2021 lalu, kawasan perumahan dekat pemancingan Kampak Serasi tersebut sempat dilanda banjir hingga sepinggang orang dewasa, saat diguyur hujan deras. Bahkan kurang lebih seminggu yang lalu juga terjadi banjir ditempat yang sama.
Saat ditemui wartawan, Yuyun salah satu warga Kampak, lebih dari seminggu yang lalu sempat kembali dibuat kesal lantaran saat hujan melanda, debit air di kawasan tersebut meningkat hingga menggenangi kediamannya.
“Baru hujan dua jam, debit air sudah penuh dan masuk ke pekarangan rumah. Kejadiannya sekitar tanggal 15 Maret 2022 lalu,” ujarnya. Jumat, (25/3/2022).
Pantauan di lapangan, pada kawasan tersebut ada proses pengerjaan pembangunan yang diketahui proyek Perumahan Damai Lestari. Nampak beberapa unit ekskavator dan mobil truk pengangkut pasir dan batuan keluar masuk di kawasan tersebut.
Kemudian, Yuyun menceritakan, keluarganya sudah tinggal selama enam tahun di kawasan tersebut. Namun, semenjak ada proyek pembangunan perumahan itu, rumahnya kini terendam air, apabila intensitas hujan tinggi ditambah debit air meningkat.
“Kami sudah enam tahun tinggal disini, dulunya tidak banjir sekarang bisa banjir?. Dua jam saja apabila hujan lebat, air naik ke pekarangan rumah. Waktu banjir cukup besar tahun lalu, itu dua hari baru genangan air naik, nah sekarang hujan dua jam saja debit air langsung naik ,” ucapnya.
Lanjutnya, setelah kejadian tersebut, pihak pengembang belum menemui warga yang terdampak, yang diduga akibat pembangunan perumahan tersebut.
“Belum pernah menemui kami dari pihak pengembang atau pengawas. Bahkan, akses jalan masuk ke kawasan perumahan yang ada portal itu, tanah pribadi milik keluarga kami. Seharusnya ada solusi dari pihak pengembang agar tidak terjadi banjir lagi di kawasan ini, kami juga sudah menyampaikan solusi tersebut,” harapnya.
Merenspon protes warga, Camat Gerunggang, Richard Syam langsung melakukan mediasi antara warga setempat dan pihak pengembang Perumahan Damai Lestari. Jumat, (25/3/2022).
Mediasi itu dilakukan untuk mencari solusi jangka pendek maupun panjang, agar kawasan Kampak Kulan tak banjir lagi ketika intensitas hujan tinggi melanda kawasan itu.
“Kami mendapat informasi ada rumah warga yang terdampak banjir di kawasan Kampak Kulan ini, kemudian tadi pagi kita sudah memantau lokasi itu memang ada drainase tertutup,” ujarnya.
Kemudian kata Richard, setelah dilakukan pertemuan pihak developer bersedia untuk membuat kembali drainase sementara, untuk solusi jangka pendek.
“Untuk solusi awal pihak pengembang akan membuat drainase tersier untuk jangka pendek. Sedangkan untuk akses jalan yang mulai rusak akibat dari alat berat yang masih ke lokasi pengembangan, pihak pengembang bersedia akan segera diperbaiki,” ujarnya.
Richard menuturkan, untuk solusi jangka panjang penanganan banjir disini, pihaknya berencana akan memanggil beberapa pengembang perumahan di kawasan Kampak Kulan, untuk mengatasi permasalahan banjir tersebut.
“Kemudian kami juga akan mengundang dinas terkait seperti Dinas PU, Disperkim dan masyarakat kami undang untuk mencari win win solusi agar tidak terjadi lagi banjir di kawasan Kampak Kulan ini,” ucapnya.
Sementara itu, Perwakilan Developer Perumahaan Damai Lestari, saat ditemui wartawan, enggan memberikan tanggapan, saat ditanyai mengenai permintaan warga dan hasil mediasi tersebut.
“No comment, no comment,” ujar salah satu perwakilan pengembang. (Rilis/FB)