TINTABERITABABEL.COM, SUNGAILIAT – Ketua Umum (Ketum) Ikatan Karyawan Timah (IKT), Fauzi Trisana SE MBA bersama pengurus IKT Wilayah Belinyu, mendatangi korban kekerasan yang terjadi di Kapal Isap Citra Bangka Lestari (CBL) Mitra dari PT Timah Tbk yang beroperasional di DU/IUP 1555.
Dalam kesempatan itu Fauzi Trisana memberikan bantuan dan dukungan kepada bagian keamanan yang ditugaskan di KIP CBL agar tetap semangat walaupun mengalami kekerasan saat menjalankan tugas.
“Ini bentuk dukungan dari IKT dalam melindungi setiap karyawan yang sedang dalam menjalankan tugas,” ungkapnya.
Fauzi juga berharap tidak ada lagi kejadian seperti ini terulang lagi. Kedepan solisasi kemasyarakat akan lebih dijalankan agar dampak positif bisa dirasakan.
“Semoga kedepan kekerasan dan perusakan KIP oleh masyarakat tidak terjadi lagi dan dampak positif dari adanya KIP diwilayah mereka bisa dirasakan sepenuhnya untuk kemajuan masyarakat,” ucapnya, Selasa (13/7/2021)
Suranda petugas keamanan KIP CBL menceritakan tentang bagaimana kejadian hingga dirinya mengalami pemukulan oleh oknum-oknum masyarakat yang mendatangi KIP.
“Banyak oknum masyarakat yang datang ke KIP dan semuanya membawa kayu pelawan dan besi,” jelasnya saat ditemui dikediamannya di Bukit Layang Kecamatan Bakam.
Baca Juga: Pekerja Sebut Kolektor Asal Batu Rusa Merawang Beli Timah Di Air Mawar
Baca Juga: Pekerja Sebut Kolektor Asal Batu Rusa Merawang Beli Timah Di Air Mawar
https://tintaberitababel.com/pekerja-sebut-kolektor-asal-batu-rusa-merawang-beli-timah-di-air-mawar/
Ia juga menjelaskan oknum masyarakat yang datang sudah marah-marah dan memecahkan serta memukul-mukul kapal.
“Ketika itu saya hanya sendiri saat menghadapi puluhan oknum-oknum masyarakat, sebab teman-teman lain udah pada naik keatas. Ketika mau berbalik, leher dihantam benda keras dan langsung tersungkur,” jelasnya.
Sebagai petugas keamanan (Satpam) di KIP CBL yang sedang bertugas kata Suranda dirinya tetap melakukan pengecekan aset pasir timah yang ada di dalam kapal.
“Awalnya saya ambil video dan melihat pasir timah di atas kapal masih ada, namun setelah ramai-ramai oknum masyarakat datang semuanya hilang, dan saya pun sudah tidak sadarkan diri.”tutupnya.(TB)