Kasus Penculikan Seorang Nelayan Terus Memanas, Surat-Video Pernyataan Nadi Diduga Ada Setingan

oleh -776 views
Caption -- Tim LPSK saat mendatangi rumah Nadi dan foto korban nadi saat babak belur. Foto: La Ode M. Murdani.

 

TINTABERITABABEL, MENTOK — Kasus penculikan dan penyiksaan secara berutal yang di alami Asnadi alias Nadi (40) warga Kp. Mentok Asin, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat (Babar) terus menjadi pertanyaan publik.

Baru baru ini beredar surat pertnyataan dan Video, Nadi yang mengatakan bahwa dalam kasus yang Ia laporakan ke Polres Babar tidak ada keterlibatan  oknum TNI AD.

Alasanya surat itu dibuat karena Kepolisian tidak bisa memproses kasus tersebut kalau masih membawa embel embel Militer. Hal itu diungkapkan Rusdan kepada sejumlah wartawan, Sabtu (20/4/24) siang.

”Atas kemauan kami lah pak, kalau kami tidak buat surat itu kasus yang kami laporkan tidak bisa diproses karena yang mereka fokus ke sipilnya,”kata Rusdan.

Memasuki tiga minggu ini, kasus penyiksaan korban Nadi  diduga ada setingan dan terkesan ditutup-tutupi, mirisnya. Kasus tersebut juga sudah hampir mirip dengan kasus Irjen Pol Fredi Sambo dan Brigadir Josua.

Entah apa yang terjadi, hingga saat ini Nadi belum berani melaporkan kasus penyiksaan yang ia alami tersebut ke Detesemen Polisi Polisi Militer (Denpom) II/5 Bangka, dikarenakan ada keterlibatan dugaan oknum TNI AD.

Padahal korban juga pada, Kamis (18/4/24) sudah meminta bantuan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Republik Indonesia.

Pernyataan Nadi pun berbeda dengan, pengakuannya kepada TIM LPSK yang datang, Kamis (18/4/24) pukul 17.00 wib

Diceritakan Nadi kepada LPSK bahwa yang menyiksa dia seperti binatang, merupakan oknum tentara yang sebelumnya pernah mencari keberadaannya di rumah dan disaksikan oleh keluarganya.

“Tentara yang siksa saya itu, saya diculik di pinggir jalan mereka menggunakan sepeda motor KLX warna hitam merah dan membawa saya ke rumah milik Menkiong yang beralamat di jalan Culong,”ungkap Nadi.

Masalah penyiksaan itu kembali mengejutkan lagi setelah beredar surat pernyataan dari korban yang dikirim oleh oknum perwira TNI di salah satu Group WahtsaApp prihal surat pernyataan.

Surat pernyataan korban yang diunggah oleh perwira TNI AD disalah satu Group tersebut. Foto: ist.

Munculnya surat itu, sembari perwira tersebut mengatakan “Jangan Kirim2 Berita Hoax…” kepada wartawan.” yang memngirim berita tersebut disalah satu grup terkait kedatangan TIM LPSK.

Pernyataan korban Nadi juga berbeda kepada awak media saat diwawancara di RSUD Sejiran Setason, Sabtu (30/3/24) Lalu.

Baca: Dituduh Mencuri Besi Cor, Nadi Diduga Dianiaya Oknum TNI AD

 

BACA JUGA : Kasus Penyiksaan Nadi Oleh Dugaan Oknum TNI AD, Direspon Langsung LPSK

 

No More Posts Available.

No more pages to load.