Harga Timah Naik Kolektor Bersaing Harga, Radia: Timah Saya Dibeli Rp 190 Ribu Perkg

oleh -94 views

BANGKA BELITUNG — Harga komoditas timah kontrak tiga bulan saat ini mulai naik. Berdasarkan transaksi perdagangan yang dimonitor 56964, harga komoditas timah kontrak tiga bulan per Kamis, 19 September 2024 telah menyentuh US$32.025 per ton.

Perdagangan produk timah naik 25,96% dibandingkan awal tahun dan telah mengalami penurunan hingga 0,01% secara tahunan (year on year). Adapun titik tertinggi komoditas ini selama 2024 diperdagangkan pada harga US$35.350 per ton yang terjadi pada 11 Juli 2024.

Harga rata-rata sepanjang tahun ini adalah US$30,14 ribu per ton periode data Januari-September 2024. Harga ini naik 16,22% atau mengalami kenaikan US$4.207,62 per ton dari harga rata-rata tahun sebelumnya.

Pasca kenaikan harga timah tersebut, tentu saja membuat para pengusaha berbondong – bondong kembali melakukan aktivitas penambangan timah mau itu secara legal mau pun Ilegal.

Bahkan informasi yang dihumpun oleh tintababeritababel.com, timah para penambang di beli oleh sejumlah kolektor dibeberapa wilayah mencapai Rp 170/ kg hingga 190 ribu/ perkg.

Namun siapa sangka saat ini, persaingan harga terus bertabrakan antara para kolektor. Pasalnya harga timah pabrik di beberapa smelter yang ada di pulau Bangka tertinggi hanya mencapai Rp 260 ribu/per Sn.

Namun tidak semua timah masuk ke Smelter melainkan penyeludupan timah sat ini sedang gencar gencarnya di pulau Bangka,

Radia (29) warga sungailiat saat ditemui wartawan ini, mengaku bersemangat melakukan aktivitas penambangan. Pasalnya harga timah saat ini sudah cukup tinggi. Bahkan ia sendiri juga mengaku bisa mendapatkan uang mencapai 2-3 juta perhari.

“Lumaya harga tinggi saat ini, tadi sore saya jual dengan kolektor disungailiat mereka ambil Rp 180-190 ribu/perkg. Lumayan juga bang harapan kami harga timah memasuki tahun 2025 nanti bisa tembus 250 ribu per kg. Seperti beberapa tahun lalu,”kata Radia.

Menurut Radia, dampak dari harga timah yang tinggi, sangkat berpengaruh dengan menurunya angka keriminal, bahkan para nelayan saat ini yang sebelumnya mencari ikan kini berahli profesi dan Ikut dalam melakukan aktivitas penambangan timah.

“Kita lihat saja, kalau harga timah naik seperti beberapa tahun yang lalu. Om saya dan teman teman saya yang sebelumnya nelayan pasti banting setir menjadi penambang,”ujarnya. (tb/tintaberitababel.com/La Ode M Murdani)

No More Posts Available.

No more pages to load.